REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Majelis Ulama Indonesia Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak mengeluarkan imbauan atau rekomendasi apapun bagi warga Kota Minyak berkenaan dengan rencana demonstrasi 2 Desember 2016 di Jakarta.
"Kami serahkan semuanya kepada aparat yang berwenang," kata Sekretaris MUI Balikpapan Jailani di Balikpapan, Jumat (25/11).
Informasi yang beredar, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana kembali menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta 2 Desember, sebagai aksi lanjutan dari demonstrasi 4 November lalu.
MUI Balikpapan juga mengungkapkan hingga kini tidak ada organisasi atau lembaga dari Balikpapan yang menyampaikan akan turut berpartisipasi pada demonstrasi tersebut.
"Tapi, kalau perseorangan tentu sulit dideteksi," lanjut Jailani.
MUI Balikpapan, tambahnya, menyambut baik imbauan Pemerintah Provinsi bersama Kepolisian Daerah Kalimantan Timur agar warga tidak usah ikut berdemo di Jakarta.
Menurut Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, warga Kaltim yang berdemo menyampaikan pendapat cukup dilakukan di daerahnya masing-masing.
Kapolda juga menambahkan aparat keamanan akan langsung bertindak apabila aksi demonstrasi sudah mengarah pada anarkisme seperti pemaksaan kehendak.