Kamis 24 Nov 2016 22:06 WIB

Posisi Paling Buncit di Survei Terbaru, Anies Tanggapi Santai

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan terhadap ketiga pasangan calon kontestan Pilkada DKI Jakarta. Hasilnya, Agus-Silvy berada di urutan teratas disusul Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Cagub nomor urut tiga Anies Baswedan menanggapi santai hasil survei lembaga pimpinan Burhanuddin Muhtadi tersebut. Menurutnya, survei tersebut memang mencermin kondisi hari ini. Namun, kata dia, setiap hari masih bisa berubah sampai pemilihan 15 Februari 2017.

"Unik ya, kemarin nomor satu (hasil survei LSI), sekarang nomor tiga. Saya selalu katakan, ini masih sangat dinamis," kata Anies di sela-sela kampanye di Jakarta Barat, Kamis (24/11).

Menurutnya, hasil survei saat ini belum bisa disimpulkan apapun. Dalam situasi kampanye seperti sekarang, semua masih berjalan dinamis. Ia tak akan mengubah strategi kampanye meski hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Anies-Sandi di posisi juru kunci.

Anies menambahkan, dirinya pernah menjadi peneliti senior di Lembaga Survey Indonesia (LSI). Dia berpendapat, hasil survei akan bisa jadi patokan untuk mengukur elektabilitas jelang pemilihan 15 Februari 2017 mendatang.

"Saya tahu persis bagaimana membaca survei, dan survei sebenarnya adalah tanggal 15 Februari 2017," ujar dia.

Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Agus-Silvy berada di posisi tertinggi sebesar 30,4 persen. Di posisi kedua Ahok-Djarot sebesar 26,2 persen dan Anies-Sandi 24,5 persen.

Survei dilakukan pada rentang waktu 15-22 November 2016. Responden sebanyak 798 dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement