REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan baru mendengar kabar SMAN 48 Jakarta Timur yang menunggak biaya PLN sebesar Rp 118 juta. Biaya yang menunggak mengakibatkan listrik SMAN 48 Jakarta Timur diputus oleh PLN.
Sumarsono akan melihat bagaimana masalah ini bisa terjadi. "Saya baru dengar ya. Kalau masalahnya tidak dibayar, ya nggak boleh didiemin, mesti harus di-support BOP (Badan Operasional Pendidikan). Entah darimana pun," kata Sumarsono di Balai Kota, Selasa (22/11).
Sumarsono melanjutkan apabila jika listrik mati dan dibiarkan, maka akan berimbas pada anak didik.
"Bagaimana pun juga kalau listrik mati dibiarin kasihan anak didik. Kita nggak boleh mengorbankan anak-anak. Tapi kita cek permasalahannya, kalau perlu Dinas Pendidikan suruh segera kesana," ujarnya.