Senin 21 Nov 2016 13:56 WIB

Serikat Buruh Mogok Nasional Bersamaan Aksi Bela Islam

Rep: Cristal Liestia P/ Red: Bilal Ramadhan
Ratusan ribu massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ratusan ribu massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama buruh Indonesia resmi mengumumkan akan melakukan 'Mogok Nasional' pada 2 Desember mendatang. Di mana sebelumnya rencana mogok nasional buruh direncanakan pada 25 November, tapi diundur.

"Mogok Nasional ini dalam bentuk unjuk rasa nasional setop produksi akan berlangsung di 20 provinsi, 250 kabupaten/kota yang akan diikuti hampir satu juta buruh," kata Presiden KSPI, Said Iqbal, melalui keterangan tertulis, Senin (21/11).

Khusus buruh se-Jabodetabek Karawang, lebih dari 200 ribu buruh pada saat mogok nasional nanti akan bergerak berunjuk rasa di Istana. Dengan titik kumpul di bundaran HI. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 propinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor gubernur masing-masing.

Adapun tiga isu yang akan disuarakan para buruh pd mogok nasional tersebut adalah permintaan untuk mencabut PP nomor 78/2015, Tolak Upah Murah. Kemudian mereka juga meminta untuk menaikkan UMP/UMK sebesar 15-20 persen.

Tidak hanya itu, Iqbal mengaku, para buruh itu juga menuntut agar pemerintah segera memenjarakan sekarang juga tersangka penista agama, yaitu gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama atau Ahok. Sebagaimana tersangka-tersangka sebelumnya.

"Demi tegaknya supremasi hukum, isu ini sudah dari peringatan may day 2016 yang lalu diteriakkan oleh buruh, termasuk menolak penggusuran dan reklamasi yang merusak lingkungan hidup serta sarat aroma korupsi," ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, permintaan tersebut sebagaimana juga buruh dari dulu meminta KPI memeriksa Ahok atas dugaan korupsi di RS Sumber Waras, lahan Cengkareng, dan juga reklamasi Teluk Jakarta. Akan tetapi teriakan buruh ini dirasa tak pernah ada tanggapan.

Iqbal mengaku mogok nasional tersebut merupakan aksi damai yang juga akan beririsan dengan aksi damai Bela Islam III yang direncanakan diagendakan pada hari yang sama. Karena ada irisan isu dan kepentingan yang sama yaitu menegakkan supremasi hukum dan rasa keadilan.

"Di seluruh dunia perjuangan serikat buruh adalah upah layak, HAM, lingkungan, an tegaknya hukum (rechstat). Inilah esensi mogok nasional 2 Desember oleh buruh," tuturnya.

Iqbal menjelaskan, aksi pemanasan jelang mogok nasional tersebut dilakukan pada hari ini, Senin (21/11). Ribuan buruh di Balai Kota DKI Jakarta pukul 11.00 WIB dan di Gedung Sate Bandung aksi besar-besaran. Dan aksi pemanasan berikutnya akan berlangsung di kota-kota besar lainnya, seperti Banten, Surabaya, Semarang, Batam dan Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement