Jumat 18 Nov 2016 14:20 WIB

MUI: Kasus Ahok tak Berhubungan dengan SARA dan Pilkada

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan silaturahmi dengan pengurus MUI dalan rangka mempererat hubungan ulama dan umara, di Kantor MUI, Jumat (18/11).
Foto: Republika/Fuji EP
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan silaturahmi dengan pengurus MUI dalan rangka mempererat hubungan ulama dan umara, di Kantor MUI, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, menyambut kunjungan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, di Kantor MUI pada Jumat (18/11). Kunjungan Polri ke MUI dalam rangka silaturahim dan mempererat hubungan antara ulama dan umara.

Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin mengatakan, sehubungan dengan kasus yang terjadi yakni peristiwa di Pulau Seribu. Kapolri memberikan penjelasan secara tuntas kepada MUI. Menurutnya, apa yang disampaikan kapolri bisa dipahami oleh pengurus MUI.

"Yang perlu juga dikatakan, masalah Ahok ini tidak ada kaitannya karena beliau Cina, etnik tertentu, atau karena agamanya nasrani atau karena ada Pilkada," kata KH Ma'ruf kepada Republika.co.id usai melakukan pertemuan dengan Kapolri di Kantor MUI, Jumat (18/11).

Ia menegaskan, pernyataan keagamaan MUI juga tidak ada kaitannya dan hubungannya dengan etnik, agama lain dan pilkada. Jadi, seperti ditegaskan oleh Kapolri, memang masalah Ahok merupakan masalah hukum semata.

Dikatakan dia, MUI juga mendukung langkah-langkah Polri dalam memproses masalah Ahok secara hukum. Kendati demikian, MUI tetap akan melakukan pengawalan sampai selesai.

"Karena itu, kami minta kepada saudara-saudara kami dari agama yang lain, supaya masalah ini disikapi secara proporsional," jelasnya.

KH Ma'ruf mengatakan, masalah yang baru-baru ini terjadi jangan dihubung-hubungkan. Dikhawatirkan menimbulkan konflik. Lebih jauh dari itu, jangan sampai terjadi perselisihan antaragama.

Jenderal Pol Tito mengatakan, kedatangannya ke MUI untuk mempererat hubungan silaturahim antara ulama dan umara, khusus antara polri dan MUI.

Ia mengaku sudah memerintahkan jajaran kepolisian di semua tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten untuk membangun hubungan yang lebih intens dengan ormas-ormas Islam. Sehingga ada komunikasi antara polri dan ormas-ormas Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement