Senin 14 Nov 2016 23:41 WIB

Ini Penyebab Banjir di Tol Jakarta-Cikampek

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bayu Hermawan
Banjir di Tol Cikampek, Ahad (13/11).
Foto: Netizen
Banjir di Tol Cikampek, Ahad (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 37+500 Jalur B arah Cikampek sempat terendam banjir setinggi lebih dari 30 sentimeter pada Ahad (13/11) petang. Akibat genangan air di ruas ini, antrian kendaraan mengular mencapai KM 60. Jasa Marga menjelaskan, banjir di ruas jalan tol ini diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan minimnya kapasitas serapan air.

Humas PT Jasa Marga Tol Jakarta Cikampek, Iwan Abrianto menerangkan kronologi dan penyebab terjadinya genangan air ini pada Senin (14/11). Ia mengatakan, genangan air disebabkan hujan dengan intensitas sangat tinggi turun di kawasan Cikarang Pusat (Kawasan Deltamas) mulai pukul 15.00 sampai dengan 17.00 WIB.

Genangan air mulai muncul di ruas tol KM 37+500 sekitar pukul 16.00 WIB. "Permukaan air di Situ Rawa Binong meluap dan melimpas ke permukaan jalan di Kawasan Deltamas," kata Iwan Abrianto, kepada Republika, Senin (14/11).

Iwan menambahkan, Situ Alamsari yang dikelola oleh pengembang Kawasan Deltamas juga tidak mampu menahan volume aliran air dari kawasan Deltamas dan Situ Rawa Binong sehingga air melimpas ke jalan tol. Situ ini padahal sudah ditambah kapasitasnya pada bulan Maret 2016 oleh pengembang kawasan dari luas semula empat hektare menjadi sembilan hektare.

Menurut dia, banjir awalnya menggenangi ramp keluar Cikarang Pusat yang menuju kawasan Deltamas, kemudian berangsur mulai membanjir ke lajur utama sampai lajur 3. Hanya lajur 4 yang dapat dilewati kendaraan arah Jakarta pada Ahad (13/11) petang. Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun 2016, dimana sebelumnya terjadi pada pertengahan Februari 2016.

Jasa Marga sempat menutup sementara ramp keluar Cikarang Pusat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan. Kondisi air mulai berangsur surut pukul 19.00 WIB dan tiga lajur utama dapat dilewati kendaraan. Untuk mempercepat aliran air, pihak Jasa Marga juga memasang pompa-pompa air di beberapa titik.

Iwan menambahkan, guna mengantisipasi curah hujan ekstrim yang berpotensi menyebabkan terjadinya limpasan air hujan di jalan tol, pihaknya meminta pengembang kawasan melakukan perbaikan. Pengembang berjanji akan melakukan pengerukan saluran sementara selebar dua bucket excavator menggunakan 18 unit alat berat dari Situ Alamsari menuju sungai Cibeet di KM 41 jalan tol Jakpek.

"Ke depannya, saluran permanen dari Situ Alamsari akan dibangun menuju sungai Cibeet yang terletak di KM 41 Jalan Tol Japek. Selain itu pengembang akan membangun tanggul dari sheetpile yang bersebelahan dengan off ramp Cikarang Pusat dengan ketinggian dua meter dari permukaan jalan tol," jelas Iwan Abrianto.

Menurut dia, lokasi tersebut merupakan titik terendah tanggul Situ Alamsari yang menyebabkan limpasan air ke jalan tol. Berdasarkan keterangan dari pihak pengembang kawasan, imbuh Iwan, hingga saat ini pengembang belum mendapatkan izin dari pihak terkait  untuk melakukan pengerukan untuk menambah kapasitas Rawabinong yang diperlukan untuk antisipasi luapan air di kawasan Deltamas.

"Trase saluran permanen dari Situ Alamsari menuju Sungai Cibeet masih dalam pembahasan oleh pihak pengembang dengan pihak terkait," tambah Iwan. Diberitakan sebelumnya, banjir merendam jalan tol Jakarta-Cikampek KM 37+500 dekat kawasan Deltamas, Ahad (13/11). Antrian sempat mencapai KM 60 lantaran tiga lajur tidak dapat dilalui kendaraan.

Untuk mempercepat arus lalu lintas, diberlakukan contra flow dari KM 41 sampai dengan KM 35, serta penyedotan oleh tim tanggap darurat banjir Jakpek. Lalu lintas dan genangan air baru berangsur normal pada pukul 21.00 WIB. Polisi juga melakukan pengalihan arus di Purwakarta, diarahkan melalui jalan arteri Cikampek, Karawang Timur hingga Karawang Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement