Ahad 13 Nov 2016 15:40 WIB

BI Bantah Ada Lambang Palu Arit dalam Rupiah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Pecahan uang Rp100 ribu yang diduga memiliki kemiripan dengan lambang PKI.
Foto: ist
Pecahan uang Rp100 ribu yang diduga memiliki kemiripan dengan lambang PKI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengkarifikasi tuduhan adanya simbol-simbol terlarang dalam uang pecahan Rp 100 ribu, tidaklah benar. Hal tersebut menyusul maraknya informasi di media sosial yang mengaitkan beberapa tanda di uang rupiah dengan simbol-simbol terlarang seperti palu arit.

Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, dalam melaksanakan tugas pokok di bidang pengedaran uang, BI senantiasa berupaya agar uang rupiah yang dikeluarkan dan diedarkan memiliki ciri pengaman yang cukup mudah dikenali masyarakat sekaligus melindungi uang dari unsur pemalsuan. Unsur pengaman ini, kata dia, secara terus menerus telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia, termasuk di seluruh wilayah NKRI, dan juga dapat dilihat di website BI.

"Salah satu unsur pengaman yang ada dalam uang rupiah adalah gambar saling isi atau Rectoverso," katanya Ahad (13/11). Unsur pengaman ini telah digunakan oleh BI sejak 1995.

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada di posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang. Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun apabila diterawang, Rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh.

Jika diterawang, Rectoverso pada uang rupiah akan membentuk lambang BI (singkatan dari Bank Indonesia). "Rectoverso tidak dirancang untuk membentuk atau dimaknai sebagai gambar atau simbol lain, selain lambang BI," kata dia. Selain pada uang kertas rupiah, unsur pengaman Rectoverso juga digunakan oleh negara-negara lain seperti pada uang kertas Malaysia Ringgit (membentuk ornamen bunga), dan uang kertas Euro (membentuk ornamen nilai nominal).

Selain Rectoverso, beberapa unsur pengaman lain yang terdapat dalam uang rupiah antara lain adalah tanda air, benang pengaman, tulisan mikro, tinta berubah warna, dan gambar tersembunyi. "Dengan memahami unsur-unsur keamanan dalam uang, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengenali keaslian rupiah dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber beritanya," ujar Arbonas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement