REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kepala Sekolah SMAN 1 Kawali Sudarman mengakui adanya buku bergambar palu arit yang ditemukan di sekolahnya. Namun, ia menyebut, buku itu belum sampai di tangan murid karena masih tahap pengecekan oleh guru.
Ia menjelaskan, dalam setiap peredaran buku baru, para guru tentunya mempelajari dan mengecek lebih dahulu buku sebelum sampai ke tangan murid. Dalam proses itulah, buku yang sebenarnya diperuntukkan bagi materi ujian nasional (UN) tersebut ternyata mengandung muatan komunis.
Berbekal laporan guru sekitar dua pekan lalu itu, ia segera melarang penggunaan buku materi UN dengan mata pelajaran bahasa inggris. "Ada gambar palu arit di materi soal UN, belum diedarkan lagi dipelajari guru ternyata ada gambar itu jadi saya larang. Sebenarnya yang tahu hanya saya dan guru dan itu buku sudah diserahkan ke penerbitnya sekarang," katanya kepada Republika.co.id, Senin (23/1).
Selain pelarangan penggunaan buku secara temporer kala itu, ia juga melaporkannya ke UPT pendidikan terkait sekitar sepekan lalu. Dari sanalah diputuskan penggunaan buku resmi dilarang permanen. "Saya lapor ke UPT seminggu lalu, katanya sudah jangan dipakai. Sebelumnya buku ini ditujukan untuk kelas tiga yang mau menghadapi UN," ujarnya.
Sampai saat ini, pihak SMAN 1 Kawali sudah berkoordinasi dengan Polres Ciamis dan Kodim. Hasilnya, diterbitkan berita acara penyerahan buku ke pihak penerbit atas nama Mas Media Buana. Sudarwan pun meminta pihak penerbit mengganti buku dengan buku lain yang tak mengandung muatan komunis. "Saya minta ganti itu buku 80 eksemplar. Jangan sampai ada gambar semacam itu lagi," ujarnya.
Baca: Lambang Palu-Arit Ada di Buku Kisi-Kisi UN Ini