Ahad 13 Nov 2016 10:58 WIB

Anies-Sandi Janji Percepat Pipanisasi Air Bersih

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ani Nursalikah
Calon Gubernur nomer urut tiga Anies Baswedan melewati lorong-lorong di Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (3/11).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Calon Gubernur nomer urut tiga Anies Baswedan melewati lorong-lorong di Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (3/11).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, penyediaan air bersih di Ibu Kota masih perlu dibenahi. Pasangan Anies-Sandiaga berjanji melakukan percepatan pipanisasi air bersih dengan memrioritaskan perluasan cakupan dan ketersediaan air bersih untuk seluruh warga Jakarta.

"Percepatan pipanisasi air bersih menjadi solusi paling memungkinkan saat ini," kata Anies di Jakarta, Ahad (13/11).

Anies mengatakan, kendati pemerintah kini menggratiskan pemasangan pipa PAM, namun belum semuanya mendapat akses tersebut. Hal itu terlihat dari prosentase jumlah penduduk terlayani yang tak beranjak di angka 60 persen sejak 2012. Dia menargetkan, peningkatan dua kali lipat jumlah pelanggan dari 2015 untuk jangka waktu lima tahun ke depan.

Anies akan memrioritaskan untuk kampung-kampung yang secara sosio-ekonomi lemah, terutama rumah-rumah berukuran di bawah 150 meter persegi. Khusus untuk rumah yang ukurannya lebih kecil atau di bawah 70 meter persegi akan diberi subsidi 80 persen untuk pembayaran langganan air.

Menurutnya, implementasi bertahap akan dilakukan, dimulai dari daerah dengan akses dan kualitas air terburuk. Hal itu bisa diwujudkan dengan menerapkan beberapa cara, di antaranya percepatan sambungan air bersih yang sekaligus untuk mengurangi penggunaan air tanah.

"Selain kualitas air tanah yang kadang kurang baik, penyedotan air tanah akan menurunkan muka tanah (ambles) sehingga dapat memperparah banjir suatu saat nanti," ujar dia.

Cagub nomor urut tiga ini menambahkan, peningkatan kapasitas produksi air baku dan air bersih juga akan dilakukan. Anies menargetkan akan menambah produksi air 30 persen dari data produksi 2015 wilayah DKI yang kini hanya naik lima persen.

Menurutnya, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Pertama, memperluas peranan Dewan Sumber Daya Air Provinsi (DSAP) DKI Jakarta dalam hal kegiatan audit, penindakan langsung terhadap konservasi sumber daya air, penggunaan air tanah komersil dan pengembangan serta teknologi peningkatan sumber daya air.

"Kedua, kami akan melakukan audit kinerja serta pelayanan PAM Jaya dan meninjau kerja sama dengan perusahaan swasta Aetra dan Palyja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement