REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Ombusdman RI Perwakilan Jawa Timur mendorong Tim Saber Pungli (sapu bersih pungutan liar) untuk memberantas aneka pungutan liar pada sejumlah lembaga pelayanan publik daerah itu yang ditengarai masih marak, terutama di lingkup sekolah.
"Yang paling banyak pungutan liar itu kan di sekolah, terutama sekolah dasar dan SMP," kata Kepala Ombusdman RI Perwakilan Jatim Agus Widiyarta dikonfirmasi usai sosialisasi di Kabupaten Trenggalek, Jumat (11/11).
Agus tidak menjelaskan lebih rinci bentuk pungutan liar dimaksud. Ia mengatakan bahwa pengaduan yang masuk ke Ombusdman RI Perwakilan Jatim selama kurun 2015 untuk isu pungutan liar pada sekolah atau di lingkup dinas pendidikan cukup banyak.
Dari total 315 aduan yang masuk pada periode 2015 itu, kata Agus pengaduan terkait pungutan liar di sekolah menempati urutan ketiga terbanyak, setelah masalah pertanahanan di badan pertanahan nasional (BPN) dan kepolisian.
Agus menyatakan aduan soal pungutan liar sekolah biasanya masuk setiap fase tahun ajaran baru dimana banyak lembaga pendidikan/sekolah melakukan pungutan pendidikan.
"Mengenai pungutan liar ini merupakan bagian yang harus dikerjakan ombusdman juga. Kami akan bekerja sama dengan Tim Saber Pungli dengan terus memantau titik-titik mana saja yang ada pungutan liarnya," kata Agus.
Jika ada temuan pungutan liar dan kesalahan yang dilakukan mengarah pidana, tidak sebatas maladministrasi, Agus memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Saber Pungli untuk melakukan operasi tangkap tangan.
"Selain itu kami juga melakukan pencegahan pungutan liar ini. Caranya bisa melalui banyak variabel, misal dengan menggelar sosialisasi, kampanye anti pungutan liar dan sebagainya," kata Agus.
Ia berharap, represi dan gerakan anti pungutan liar bisa terus meminimalisasi modus pungutan liar di berbagai lembaga/instansi penyelanggara layanan publik, sehingga kualitas pelayanan masyarakat ikut meningkat.