REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan pembersihan sampah hingga Sabtu (5/11) pukul 04.00 WIB. Kadis Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 75 ton.
“Sampah terkumpul sebanyak 75 ton yang didominasi botol, stereoform, kayu, batu, plastik. Semuanya di buang ke TPST Bantar Gebang,” ujar Isnawa, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Sabtu (5/11).
Khusus kawasan Monumen Nasional (Monas), Isnawa mengatakan, belum sepenuhnya dibersihkan. Sebab, kawasan tersebut merupakan otoritas Monas. “Rencana akan dibersihkan kembali (dan) dibantu (oleh) PHL Dinas Kebersihan,” katanya.
Selanjutnya, ia menyebutkan pelaksanaan pembersihan bisa efektif setelah massa unjuk rasa kembali pulang, personel dan kendaraan seperti truk, water canon, baraccuda berangsur pindah. Isnawa juga mengucapkan terima kasih atas inisiatif koordinator aksi yang ikut membersihkan sampah-sampah tersebut.
“Kami juga berterimakasih di beberapa titik ditemukan karungan-karungan sampah yang berasal dari inisiatif koordinator aksi unjuk rasa serta keterlibatan komunitas peduli sampah,” ujarnya.
Untuk proses bersih-bersih sampah itu, Dinas Kebersihan mengerahkan 500 pekerja harian lepas (PHL), 31 roadsweeper, tujuh truk compactor, 15 truk sampah, delapan kendaraan lintas pick up, 11 bus toilet, dan empat toilet kontainer.