REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Unjuk rasa yang dilakukan ribuan orang yang mengatasnamakan diri Forum Masyarakat Cinta Islam Kalimantan Timur pada Jumat (4/11) siang, berlangsung aman, tertib dan lancar. Unjuk rasa yang dilakukan lebih dari 1.000 orang tersebut berasal dari berbagai elemen masyarakat di Kota Samarinda, termasuk sejumlah organisasi kemasyarakatan.
Aksi yang dimulai setelah salat Jumat tersebut dilakukan di halaman Kantor Gubernur Kaltim. Massa yang membawa berbagai bendera dan spanduk bergerak dengan barisan panjang dari Masjid Raya Samarinda menuju Kantor Gubernur Kaltim yang berjarak sekitar 500 meter.
Massa yang dikawal ratusan personel gabungan, baik dari kepolsian, TNI dan Satpol PP kemudian langsung memasuki halaman Kantor Gubernur Kaltim.
Di halaman Gubernur Kaltim, massa kemudian berorasi secara bergantian meminta kepolisian segera menangkap Gubernur DKI nonaktif Basuki Thahaja Purnama atau Ahok yang dinilai telah melakukan penistaan terhadap Alquran.
Sementara, di depan Kantor Gubernur Kaltim, tepatnya di Jalan Gajah Mada, demonstran yang terdiri dari para kaum wanita membagi-bagikan selebaran berisi tuntutan agar Polri segera memenjarakan Ahok.
Aksi yang kami laksanakan hari ini sebagai bentuk mendukung pendapat dan sikap keagamaan MUI pusat pada 11 Oktober 2016 yang menyatakan bahwa Basuki Thahaja Purnama secara jelas menistakan Alquran sebagai kitab suci umat Islam. "Ahok juga telah menghina ulama sebagai penyebar risalah Islam," kata humas aksi Forum Masyarakat Cinta Islam Kalimantan Timur Zhafir Ilham.