REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Sejumlah peserta unjuk rasa terkait penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saling memungut sampah yang berserakan di seberang gedung ESDM, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/11). Mereka tidak hanya memastikan suara mereka didengarkan pemerintah tapi juga memastikan aksi berjalan damai dan bersih.
"Kita di sini damai, sampah kita pungut sama-sama, kalau ada yang di taman, kami tegur," ujar Iwan Muhammad, salah satu peserta aksi asal Tanah Abang yang ikut memungut sampah di sela aksi.
Iwan menegaskan unjuk rasa ini tidak menggunakan unsur kekerasan karena tujuannya hanya menuntut Ahok diadili. Karena itu, selain melakukan aksi damai, mereka juga tetap menjaga lokasi aksi bersih dari sampah.
Koordinator Lapangan Demonstran Tanah Abang Zulfikar mengatakan, massa yang datang dari Tanah Abang berjumlah 2.500 orang. "Semuanya orang dewasa, tidak ada anak-anak," ujarnya.
Ia mengatakan, para demonstran berkumpul menuntut keadilan terhadap Ahok yang dinilai telah menodai agama Islam dalam pernyataannya di Kepulauan Seribu. "MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa itu termasuk menistakan, seharusnya (Ahok) ditangkap," katanya.