Jumat 04 Nov 2016 18:07 WIB

KKP Bagikan 48,8 Ton Ikan untuk Masyarakat Jawa Barat

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Ikan
Foto: Republika/Prayogi
Ikan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghibahkan 48,8 ton ikan beku jenis makarel kepada masyarakat Jawa Barat. Penyerahan secara simbolis diberikan kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Komplek Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (4/11).

Ikan-ikan tersebut didistribusikan kepada masyarakat yang terdiri dari pondok pesantren, panti asuhan, rumah sakit, sekolah, yayasan, dan Badan Amil Zakat Nasional di seluruh Jawa Barat.

Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Keamanan KKP Rina mengatakan sejalan dengan program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), pembagian ikan ini diharapkan menjadi pemicu agar masyarakat Indonesia bisa meingkatkan konsumsi ikan. Oleh karenanya, penyaluran ikan gratis ini dibagikan ke daerah-daerah yang terbilang minim konsumsi ikan dalam kesehariannya. Salah satunya Jawa Barat.

"Dari data yang ada, di Pulau Jawa ini salah satu lokasi konsumsi ikannya belum tinggi. Kita membagi kepada provinsi di pulau jawa untuk memulai menggairahkan memakan ikan juga," kata Rina kepada wartawan.

Rina menuturkan ikan yang dibagikan merupakan hasil dari penggagalan penyeludupan dari Jepang. Ikan yang masuk tidak sesuai dengan izin yang diajukan oleh pengusaha. Dua dari 11 kontainer yang disita tersebut diberikan ke Jawa Barat.

Selain Jawa Barat, pihaknya juga akan menghibahkan ke Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Ia berharap dengan demikian warga semakin terpacu mengkonsumsi ikan yang tidak kalah gizinya dari daging sapi yang selama ini masih menjadi idola masyarakat.

Wakil Gubernur Deddy Mizwar pun mengajak masyarakat Jawa Barat untuk beralih membiasakan makan ikan. Tidak lagi ketergantungan pada daging sapi yang kerap bergejolak pada kenaikan harga. Apalagi, ujarnya, ikan memiliki gizi yang sangat bagus baik untuk kesehatan dan kecerdasan generasi bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement