REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Massa umat Islam kembali menggelar aksi damai menuntut penyelesaian kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Jumat (4/11). Menyusul aksi unjuk rasa menuju ibu kota hari ini, Kota Bekasi ikut disiagakan.
Sebanyak 650 aparat gabungan dari berbagai unsur keamanan di Kota Bekasi dikerahkan untuk mengamankan objek vital selama berlangsungnya aksi 4 November. "Totalnya 650 aparat dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan unsur penegakan hukum lainnya," kata Kabag Ops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Aslan Sulastomo, Jumat (4/11).
Ratusan personil keamanan tersebut mendapatkan pengarahan pada apel siaga di halaman parkir pusat perbelanjaan Bekasi Hypermall, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Jumat (4/11) pagi tadi. Menurut Aslan, usai apel pelepasan, aparat akan langsung menempati sejumlah pos pengamanan objek vital.
Selain di objek vital, para personil keamanan ditempatkan di titik-titik pantau yang berjumlah delapan titik. Sebanyak delapan titik pantau tersebut berada di Gerbang Tol Bekasi Timur arah Cikampek, GT Bekasi Timur arah Jakarta, GT Bekasi Barat depan Mega Bekasi Hypermal, GT Revo Town, GT Bintara, GT Kalimalang, GT Komsen Jatiasih dan Gt Jatibening.
Pihaknya juga menginstruksikan penempatan aparat di sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan protokol Kota Bekasi, di antaranya kawasan terpadu Summarecon Bekasi, Metropolitan Mall, dan sebagainya. "Sejumlah lokasi pemberangkatan juga kita pantau, seperti di Stasiun Kota Bekasi, Terminal Induk Kota Bekasi, dan beberapa halte bus," kata Aslan.
Pelepasan personel dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dengan didampingi Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana, Dandim 0507 Bekasi Letkol Inf Wawan Kusnendar, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, dan Kepala Satpol PP Kota Bekasi Cecep Suherlan.