REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir Cileuncang di Kota Bandung, Senin (24/10), tak hanya menelan korban meninggal dunia. Namun, sejumlah daerah di Kota Bandung terendam dan mengalami kerusakan sehingga menimbulkan kerugian materil. Nilainya, perkirakan mencapai Rp 16,8 miliar.
Banjir tersebut terjadi di kawasan Jalan Pasteur, Pagarsih dan Solokan Jeruk Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Menurut Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Alif Nur Anhar, banjir tersebut menimbulkan kerusakan dan kerugian cukup besar.
"Total kerusakan dan kerugian sementara sampai pukul 21.00 WIB (kemarin malam) adalah Rp 16.817.250.000," ujar Alif, kepada wartawan, Selasa (25/10).
Menurut Alif, banjir yang muncul akibat hujan sesaat itu surut sejak pukul 15.00 WIB. Namun, dipastikan tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut meski rumahnya sempat terendam.
Banjir sendiri, kata dia, menyebar di beberapa lokasi. Di antaranya, di Kelurahan Arjuna dan Pajajaran. Total rumah terendam dari dua kelurahan adalah 513 unit dengan nilai kerusakan dan kerugian sementara Rp10,3 miliar.
Selain itu, kata dia, Kelurahan Cibadak, kerusakan dan kerugian mencapai Rp 6 miliar dengan rumah yang terendam mencapai 300 unit. Kemudian satu unit sekolah dengan enam ruang kelas dan satu ruang guru mengalami kerusakan. "Kerugian akibat sekolah rusak diperkirakan Rp 294 juta," katanya.