REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengaku heran dengan hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis pada Kamis (20/10) kemarin. Salah satunya terkait bahwa kasus dugaan penistaan agama Islam oleh Ahok tidak berpengaruh terhadap warga Jakarta.
"Hasil survei SMRC lucu," ucap Andre Rosiade dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10).
Politikus Gerindra itu mengatakan survei SMRC menempatkan pasangan Anies-Sandiaga diurutan terbawah dengan elektabilitas sebesar 20,7 persen dan pasangan Ahok-Djarot diurutan pertama dengan elektabilitas 45,4 persen.
Menurutnya hal ini berbeda dengan kondisi di lapangan dan hasil survei internal yang dilakukan oleh tim Anies-Sandi. Meski pasangan Ahok-Djarot masih diurutan pertama namun elektabilitasnya tidak sebesar survei SMRC.
"Hasil survei itu berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. Kami sudah survei internal, hasilnya sama dengan beberapa lembaga survei lainnya, elektabilitas Anies - Sandi masih nomor dua," jelasnya, Jumat (21/10).
Menurutnya survei tersebut tidak lebih untuk membangun opini bahwa Anies harus berada pada posisi buncit, sehingga tidak masuk pada putaran kedua Pilkada DKI. Ditengarai ada ketakutan pada Tim Ahok dengan tren kenaikan elektabilitas Anies, sehingga berupaya menggiring opini melalui lembaga survei. Dan juga surveinya yang dilakukan terkesan terburu - buru dengan terlihat keanehan total surveinya 100,1%.
"Umat Islam Jakarta juga disampaikan menjadi pendukung besar Ahok, padahal sejak awal bulan Oktober umat Islam dikejutkan dengan pernyataan Ahok yang menyinggung isu SARA. Ini kan lucu," ucap Andre.
Umat Islam Jakarta yang tersakiti dengan pernyataan SARA Ahok bahkan dikabarkan akan terus menggelar aksi sampai proses penanganan hukum di Polda Metro Jaya dan Mabes Polri tuntas. Atas dasar itu, survei yang menyebutkan umat Islam menjadi pemilih terbesar Ahok patut dipertanyakan.
Di sisi lain, lanjut Andre, baik Anies maupun Sandi selaku calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta terus menemui masyarakat. Tanggapan publik positif, hal itu ditunjukkan dengan antusiasme masyarakat menyambut kedatangan Anies maupun Sandi di seluruh pelosok Jakarta.
Dukungan juga diberikan melalui kerja-kerja Tim Pemenangan. Tercatat sudah ada 590 ribu formulir dukungan yang diberikan masyarakat Jakarta yang mendaftar sebagai tim pemenangan pasangan Anies - Sandi.
"Kami targetkan sampai akhir Desember ada 2,7 juta formulir untuk mengunci kemenangan Anies sebesar 53 persen pada putaran pertama. Dengan besaran 590 ribu dukungan pada dua minggu terakhir, paling tidak kami bisa kembali memetarakan suara Anies - Sandi dilapangan," jelasnya.