Ahad 16 Oct 2016 13:00 WIB

Harapan Anies untuk Anak-Anak di Bantargebang

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Pemulung mengais sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pemulung mengais sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan Menteri Pendidikan RI, Anies Baswedan, mendengarkan uneg-uneg masyarakat sekitar TPST Bantargebang, Kota Bekasi mengenai kondisi sampah dan pendidikan, Sabtu (15/10).

"Ini sebuah perjumpaan yang khusus. Bantargebang sudah kita kenal, dengar nama sudah lama, tapi sekarang kita mendapat kesempatan untuk berjumpa langsung," sapa Anies Baswedan kepada puluhan anak-anak dan warga Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Ahad (15/10).

Kendati berada di lingkungan pembuangan sampah, Anies mengatakan, anak-anak Bantargebang harus mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, tidak boleh kalah dengan wilayah lain. Ia menceritakan, semasa bertugas di Kementerian Pendidikan, awal tahun ini dia sudah merencanakan pembangunan sekolah garis depan yang bermutu internasional. Salah satunya di Kec Bantargebang.

Anies menerangkan, sekolah garis depan adalah sekolah-sekolah bermutu tinggi yang lokasinya di garis depan Indonesia. Salah satunya, di Bantargebang. Ada empat sekolah yang disiapkan, meliputi jenjang pendidikan SD, SMP sampai dengan SMA/SMK.

Bantargebang harus mendapat perhatian karena di tempat itulah masyarakat ibu kota mengirimkan residu setiap hari, sementara anak-anaknya belum tentu terdidik dengan baik.

"Kita ingin di sini maju. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah Kota Bekasi, bukan sekedar tangggung jawab pemprov DKI Jakarta, tapi juga tanggung jawab bangsa dan negara. Bantargebang tidak boleh kondisinya dibiarkan seperti itu terus, harus berubah," kata Anies.

Anies mengatakan, seluruh elemen masyarakat harus melihat masalah pendidikan di Bantargebang ini sebagai masalah bersama. Bukan sekadar masalah masyarakat Bantargebang atau Pemprov Jakarta, tapi masalah seluruh rakyat.

Ia berharap program sekolah garis depan yang dirintis mulai dari empat sekolah ini pada akhirnya dapat berkembang ke sekolah-sekolah lain. Anies berjanji, ke depan perhatian pada bidang pendidikan akan jauh lebih besar.

"Apabila kelak ditugaskan, maka salah satu perhatian utamanya pada meningkatkan mutu guru, mutu kualitas sarana prasarana, dan kualitas belajar anak-anak di daerah Bantargebang ini," kata mantan Menteri Pendidikan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement