REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan banyak yang kerap memberi penolakan terhadap kebijakannya. Hal itu terus terjadi, kata dia, sehingga setiap ada isu reshuffle, KKP paling sering digoyang oleh demonstrasi.
"Setiap ada reshuffle, demo ada di mana-mana, KKP yang paling sering digoyang," kata Susi dalam sesi diskusi usai Kuliah Umum di Kampus IPB, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10).
Susi menyebutkan penegakan hukum yang dilakukannya dalam memberantas illegal fishing, banyak membuat zona nyaman yang hilang. Dia mengatakan banyak pihak yang menentang dan tidak senang dengan ketegasan pemerintah dalam melindungi sumberdaya laut dan ekosistemnya.
Ia mengungkapkan illegal fishing adalah bisnis yang lukratif. Menurut Susi, illegal fishing bukan hanya soal pencurian ikan, tetapi juga terkait kejahatan transnansional, perdagangan manusia, miras ilegal, peredaran narkoba, rokok ilegal, tekstil, perdagangan senjata, dan penjualan satwa ilegal.
"Ini yang harus kita perhatikan karena efek pencurian ikan more than just fish, mereka bawa tekstil, drug, rokok, senjata dan lainnya dibawa, lalu pulangnya bawa ikan dari laut kita," katanya.
Menurut Susi, illegal loging tidak hanya mencuri ikan dilaut Indonesia, tetapi dapat mengacam kedaulatan bangsa. Karena perahu asing tersebut juga membawa serta narkoba. "BNN mengungkapkan, 80 persen narkoba yang beredar masuk dari laut, bayangkan ini dapat merusak generasi muda kita, dan mengancam masa depan bangsa," katanya.