REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Jenazah warga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Ismal Hidayah (44), yang menjadi salah satu korban pembunuhan oleh pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi, telah selesai menjalani autopsi di RS Bhayangkara Mapolda Jatim. Jenazah Ismail Hidayah kini sudah dibawa pulang ke rumah duka.
"Rangkaian penyidikan dengan autopsi di Mapolda Jatim sudah selesai," ujar Kuasa Hukum Bibi Resemjan (istri korban), Asman Afif Ramadhan, di rumah korban, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Kamis (13/10) petang.
Ia mengemukakan setelah jenazah korban pembunuhan itu dilakukan autopsi di Mapolda Jatim, maka jenazahnya dibawa pulang untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat. Kasus hukum dugaan pembunuhan terhadap korban, lanjut dia, akan disidangkan pada pekan depan, karena empat dari sembilan tersangka di antaranya akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Probolinggo.
"Kalau terkait dugaan penipuan dan penggelapan terhadap Taat Pribadi pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, juga akan kami serahkan berkas-berkas laporannya ke Polres Probolinggo pada pekan depan," katanya.
Dari pantauan, jenazah Ismail Hidayah tiba di rumah duka pada pukul 16.30 WIB, dan saat peti jenazah korban pembunuhan pengikut Taat Pribadi tersebut tiba tampak disambut tangis histeris keluarga dan saudara bahkan ratusan tetangganya yang datang melayat. Ini karena korban dikenal dermawan dan suka membantu tetangga yang kurang mampu.
Ismail Hidayah dilaporkan hilang dan dibunuh oleh sejumlah pengikut Taat Pribadi sejak 3 Februari 2015. Korban ditemukan tewas terkubur di areal persawahan di Kabupaten Probolinggo.