Kamis 13 Oct 2016 17:21 WIB

PAN: Isu SARA Hanya Menguras Energi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PAN, Eddy Soeparno (tengah)
Foto: dok
Sekjen PAN, Eddy Soeparno (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mengajak para pasangan calon kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan tim pemenangan agar mengusung tema politik tanpa gaduh. Sebab masyarakat kini sudah mulai muak oleh politik maupun politisi yang hanya mampu menampilkan kegaduhan.

"Bagaimana memikirkan rakyat kalau energi cuma buat gaduh? Masalah SARA menguras energi dan negatid, tidak perlu dikedepankan," ujar Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Kamis (13/10).

Saat ini warga DKI Jakarta cukup terdidik dan memiliki akses informasi setiap saat. Menurut dia, warga DKI sudah cukup lama disajikan tontonan bersifat SARA. Sejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI, isu SARA meningkat.

Eddy mengatakan saat ini masyarakat akan mencari calon pemimpin yang mampu menunjukkan kesantunan dan keteladanan. Sebagai tim pemenangan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Eddy menolak keras isu SARA karena tidak mendidik.

"Sebagai Parpol, kita memiliki kewajiban memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. SARA tidak menguntungkan," kata dia.

Ibarat tontotan, pilgub DKI tidak hanya sekadar menjadi tontotan menarik, tetapi juga harus mendidik warga agar semakin terdidik, memahami apa pilihannya yang ditentukan berdasarkan logika dan nurani.

Dia memprediksi, penyelenggaraan pilgub DKI akan menarik dan akan diwarnai kontroversi tinggi dan dinamis. Yang baru terjadi misalnya, pernyataan Ahok tentang Al Maidah ayat 51.

Saat kontroversi tersebut mencuat dalam sepekan terakhir, nama Ahok menghiasi berbagai media. Sebaliknya, nama kandidat cagub lainnya yakni Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono tenggelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement