Selasa 11 Oct 2016 16:48 WIB

Ratusan Hektare Tomat di Sukabumi Gagal Panen

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang petani sayuran memilah tomat usai panen
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang petani sayuran memilah tomat usai panen

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan hektare areal tanaman tomat di Kabupaten Sukabumi mengalami gagal panen. Penyebabnya karena faktor cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. "Tanaman tomat rusak pada bagian daunnya akibat serangan pytophthora," ujar Ajun Arasit (43 tahun), salah seorang petani tomat di Lembah Halimun Selabintana, Kabupaten Sukabumi kepada wartawan Selasa (11/10).

Serangan penyakit busuk pytophthora ini sudah berlangsung dalam sebulan terakhir. Dampaknya Ajun mengatakan tanaman tomatnya banyak yang tidak tumbuh maksimal dan ada yang gagal panen. Ia mengaku lahan tanaman tomatnya sekitar sepuluh hektare hampir semuanya terserang pytophthora.

Penyebab serangan penyakit tersebut Ajun mengatakan salah satunya akibat faktor cuaca buruk dan tingginya intensitas hujan. "Para petani sudah kewalahan dan hanya pasrah," imbuh dia.

Selama ini ungkap Ajun, para petani sudah berupaya mengatasi serangan penyakit tersebut. Misalnya dengan melakukan pemupukan sebanyak dua kali. Namun, upaya tersebut tidak mampu membendung penyebaran penyakit tersebut. Jumlah kerugian materil akibat gagal panen ini terang Ajun cukup besar. Untuk pengolahan satu hektare tanaman tomat dibutuhkan biaya sekitar seratus juta rupiah.

Ajun menerangkan, menurunnya pasokan tomat menyebabkan harga di pasaran mengalami kenaikan. Saat ini di pasaran telah menembus Rp 8 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga tomat hanya Rp 1.000 per kilogram. Selain tomat, para petani semangka juga mengeluhkan buruknya hasil pengolahan di tengah tingginya intensitas hujan.

"Pengembangan semangka tidak bagus di tengah kondisi hujan," terang salah seorang petani semangka di Kecamatan Surade H Sahlan.

Dia mengatakan awalnya para petani beralih menanam semangka untuk menyambut datangnya musim kemarau. Namun, faktanya hingga kini masih berlangsung musim hujan. Sehingga tanaman semangkanya tidak berkembang dengan maksimal akibat guyuran hujan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan, pemkab berupaya petani dalam mengatasi serangan penyakit. Targetnya, serangan penyakit pada tanaman tomat bisa segera diatasi dan tidak menimbukan kerugian bagi petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement