REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menjalankan program deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengajak 17 kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk bersama-sama menjalankan program tersebut. Untuk mempermudah koordinasi antar kementerian tentunya diperlukan tempat yang representatif dan mudah dijangkau oleh 17 K/L tersebut.
"Kenapa kita butuh suatu lokasi yang strategis, karena kita tahu lokasi kantor BNPT selama ini ada di kawasan kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul sangat jauh dari pusat kota. Dengan menempati gedung perwakilan BNPT yang ada di Jakarta ini tentunya untuk mempermudah koordinasi antar ke-17 kementerian/lembaga tersebut, sehingga tidak perlu harus jauh-jauh ke kantor BNPT yang ada di Sentul. Jadi pertemuan atau rapat bisa dilakukan di kantor BNPT yang ada di Jakarta ini," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, di acara syukuran peresmian penempatan kantor representatif BNPT di salah satu Gedung Kementerian di kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/10).
Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini menceritakan bahwa selama ini pihaknya mengaku agak kesulitan untuk mengundang dari lintas kementerian/lembaga untuk hadir rapat ke Sentul yang selama ini butuh waktu yang cukup lama "Bahkan kadang-kadang malah tidak datang karena terlalu jauh dan melelahkan bagi yang diundang," ujar lulusan Akpol tahun 1985 ini.
Selama ini pihaknya mengaku menggunakan Gedung Lembaga Ketahanan nasional (Lemhanas) RI di Jakarta untuk mengadakan rapat pertemuan dengan ke-17 K/L tersebut, ternyata lebih efektif. "Melihat hal tersebut kami mengajukan kepada Menteri Keuangan untuk meminta kepada salah satu Kementerian dimana kantornya masih ada ruang kosong dan dipersilahkan menempati ruang tersebut. Dan ini gunanya untuk memperlancar komunikasi dengan ke-17 kementerian tersebut," ujarnya.
Selain itu penempatan kantor perwakilan di Jakarta ini sebagai langkah cepat jika ada penugasan-penugasan khusus dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan selaku koordinator dari BNPT. "Termasuk yang paling penting jika ada pertemuan dengan pimpinan negara seperti dengan bapak Presiden dan Wakil Presiden. Itu yang paling penting supaya kita bisa bergerak cepat," ujar mantan Kapolda Jawa Barat dan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Lebih lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Depok ini, kantor BNPT di Jakarta ini juga bermanfaat ketika digunakan oleh semua Kedeputian di BNPT untuk hal-hal yang bersifat sinergitas.
"Jadi ini merupakan opsi yang sangat baik dari semua kedeputian, termasuk kalau kita menerima tamu-tamu asing yang tidak perlu melihat secara fisik melihat kantor kita di Sentul, sehingga memudahkan dari sisi aspek efektivitas dan efisiensi," ujarnya.
Lebih lanjut pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini juga mengatakan bahwa pertemuan dengan para kelompok ahli BNPT yang berjumlah 10 orang juga akan dikemas di kantor yang ada di Jakarta. Hal tersebut mengingat seluruh anggota kelompok ahli yang bergelar Profesor ini termasuk orang yang sangat sibuk dengan masing-masing keilmuannya.
"Agenda mereka juga padat, kalau harus mengorbankan waktu ke Sentul bisa satu hari penuh dikhusus untuk itu. Dengan adanya di kantor Jakarta, mungkin dalam tempo paling lama 1-2 jam sudah bisa sampai. Ini semua karena tantangan tugas BNPT ke depan tidak ringan," ujar Kepala BNPT mengakhiri.
Selain dihadiri para pejabat eselon I, II dan III BNPT, syukuran tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Wagub Lemhannas) RI, Marsdya TNI Bagus Puruhito. Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Kepala BNPT, Komjen Pol. Suhardi Alius menjabat sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI. Setelah melakukan syukuran kantor baru, selanjutnya Kepala BNPT meminpin rapat internal yang diikuti para pejabat BNPT.