Senin 10 Oct 2016 16:48 WIB

RSUD Bekasi Kehabisan Obat Penyakit Dalam

Obat-obatan (ilustrasi).
Foto: unitednews.com.pk
Obat-obatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat beralasan gangguan pelayanan poli penyakit dalam pada Senin akibat kekosongan sejumlah obat. Situasi ini mengakibatkan layanan pasien penyakit dalam RSUD Kota Bekasi di Jalan Pramuka, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur terpaksa dihentikan dan menuai protes sejumlah pasien yang datang.

"Ada kesalahan dalam kalkulasi alokasi anggaran untuk belanja obat, sehingga obat-obatan untuk kebutuhan pasien penyakit dalam kosong hari ini," kata Wakil Direktur Pelayanan Umum RSUD Bekasi, Sulis di Bekasi, Senin (10/10).

Dikatakan Sulis, alokasi belanja obat yang disiapkan pihaknya setiap bulan mencapai Rp 5 miliar, namun ternyata dana tersebut membengkak pada Oktober 2016 akibat banyaknya pasien yang berobat. Data yang dihimpun melalui RSUD Kota Bekasi diketahui, tingkat kunjungan pasien per hari mecapai 800 hingga 900 pasien.

Seratus pengunjung di antaranya merupakan pasien poli penyakit dalam yang membutuhkan pasokan obat-obatan seperti cairan infus, obat penyakit jantung dan obat bius. "Hari ini kebutuhan obat itu sedang kosong akibat masalah teknis antara RSUD dengan vendor atau penyedia obat," katanya.

Kendala teknis yang dimaksud, kata Sulis, terkait keterlambatan pembayaran belanja obat serta stok obat-obatan yang sedang kosong di sejumlah vendor tersebut. "Total vendor yang bekerja sama dengan RSUD Kota Bekasi saat ini ada 47, beberapa di antaranya mengalami kekosongan stok obat," katanya.

Dikatakan Sulis, pihaknya telah mengantisipasi kelangkaan obat dengan mengalihkan pengadaannya ke apotek koperasi RSUD Kota Bekasi. "Mulai besok, Selasa (11/10), poli penyakit dalam sudah bisa berjalan, namun dengan konsekuensi kenaikan harga obat rata-rata sebesar 10 persen dari yang ditawarkan vendor," katanya. Biaya tersebut dipastikan Sulis akan menjadi tanggungan pemerintah daerah, sehingga tidak membebani pasien.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement