REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Bidang Bidang Energi dan Energi Terbarukan, Dedy Arianto (Oe Oe), menyatakan pengunduran diri dari kepengurusan DPP Partai Golkar. Hal itu sehubungan dengan Keputusan Partai Golkar yang tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pilkada DKI.
Dedy menegaskan, Ahok tak sesuai dengan keyakinannya sebagai seorang Muslim. ''Saya mohon maaf karena keputusan ini telah bertentangan dengan aqidah (keyakinan agama) saya, dan terlebih lagi syok telah sangat jelas melukai perasaan Umat Islam,'' kata Dedy dalam keterangan persnya, Senin (10/10).
Saat dihubungi, Dedy mengaku dari awal sudah memberikan peringatan kepada DPP untuk tidak mendukung Ahok. Sebab, sikap Golkar yang mendukung Ahok tersebut terkesan partai meminta mereka untuk pindah agama.
Dedy mengatakan, bukan hanya dirinya yang tak setuju dengan keputusan DPP. Namun, secara personal masih banyak kader Golkar yang sebenarnya tak setuju partai berlambang pohon beringin itu mendukung Ahok.
Sebagian besar dari mereka karena merasa memperjuangkan sesuatu yang tak sesuai hati nurani. ''Kalau personal sih banyak (yang tidak setuju). Boleh dicek person to person,'' kata Dedy.