REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui masih banyak kekurangan yang mesti dituntaskan Pemprov DKI dalam melakukan swakelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi.
"Kami punya banyak sekali kekurangan pekerjaan untuk membantu Bekasi. Tidak hanya persoalan teknis saja, secara kemanusiaan pun kami juga harus membantu masyarakat Bekasi yang tinggal di sekitar TPST Bantargebang," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (7/10).
Basuki mengatakan, selain persoalan kompensasi, Pemprov DKI juga tengah fokus membahas teknologi pengolahan sampah yang bakal digunakan di TPST Bantargebang. Menurut dia, instansinya saat ini sudah menemukan teknologi pengolahan sampah yang mutakhir untuk diterapkan di sana.
"Selama ini, sampah yang ada di TPST kan mesti ditutup pakai tanah hingga beberapa sentimeter. Nah, kami sudah ketemu bahan baru yang mampu mengurai sampah plastik dengan cepat. Jadi, sampah-sampah di sana tidak ditutup tanah lagi, tapi cukup pakai bahan pengurai tadi. Itu pun ditutupnya juga jauh lebih tipis, hanya beberapa mikron," kata Ahok.
Dia berharap metode baru tersebut dapat mengurangi volume sampah di TPST Bantargebang secara signifikan.