Kamis 06 Oct 2016 14:02 WIB

Ahok Sebut Proker Normalisasi Sungai Masih Jauh Dari Harapan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Puluhan warga menyaksikan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Puluhan warga menyaksikan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan ada program kerja yang masih jauh dari harapan. Menurutnya program kerja normalisasi sungai masih jauh dari harapan.

"Kita yang masih jauh sekali untuk bikin normalisasi sungai. Karena masalah rusun agak terlambat," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (6/10).

Ia menargetkan program kerja normalisasi sungai selesai pada 2018, terutama Sungai Ciliwung. Namun hal tersebut dengan syarat jika rumah susun sudah siap. "Karena kita butuh untuk ciliwung saja butuh 50 ribu unit rusun, satu Ciliwung," katanya.

Selain itu Ahok menyatakan normalisasi sungai tidak bisa ditunda. "Pasti kita akan pindahkan orang di sana, karena dia ngemplang sungai kan. Puluhan tahun salah," ujarnya.

Tetapi ia tidak peduli jika orang lain mengoceh terkait normalisasi sungai yang melibatkan penggusuran. Ahok menegaskan ia akan tetap mengerjakan normalisasi sungai.

"Selama rusunnya siap, saya gak peduli anda mau ngoceh apapun. Sama kaya bukit duri kan, minta tunda, gak ada urusan, ini kerjaan kok. Sama aja kaya di utara, pesisir utara, Luar Batang, kerja terus kok. Kamu liat dong Pasar Ikan, Luar Batang, Muara Angke, Muara Baru, Cilincing, Tanjung Priok, kerja terus, lu mau ngoceh apapun juga kerja terus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement