Selasa 04 Oct 2016 20:51 WIB

BPBD Lebak Waspadai Potensi Longsor di 16 Kecamatan

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mewaspadai potensi longsoran tanah di 16 kecamatan. Itu menyusul curah hujan yang cenderung meningkat di wilayah Lebak.

"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan longsor meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Selasa (4/10).

Selama ini, BPBD Kabupaten Lebak memetakan sebanyak 16 kecamatan masuk kategori rawan longsor karena lokasinya perbukitan dan pegunungan juga daerah aliran sungai (DAS).

Dari 16 kecamatan itu, adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Cirinten Gunungkencana, Sobang, Cilograng, Bayah, Muncang, Cibadak, Bojongmanik, Cimarga, Rangkasbitung, Leuwidamar, dan Cihara. "Kami selalu mengingatkan warga tetap waspada guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Ia menjelaskan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang memperkirakan September 2016 sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Biasanya, musim pancaroba itu, selain berpotensi longsor, juga angin kencang serta sambaran petir. Curah hujan tersebut tidak menimbulkan banjir. Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan longsor karena selain terdapat DAS juga topografi perbukitan dan pegunungan.

"Kami saat ini tetap berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, Dinkes, kecamatan, dan desa untuk mengatasi longsor itu," katanya.

Sementara itu, sukarelawan tangguh Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Hendi mengatakan bahwa pihaknya mempersiapkan tim guna membantu warga yang tertimpa musibah, baik banjir maupun tanah longsor. "Kami sudah siap melayani masyarakat saat terjadi bencana alam," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement