Selasa 04 Oct 2016 19:00 WIB

Peluang Tiga Paslon Menang dan Kalah di Pilkada Jakarta Sama Rata

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pilkada Damai, Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) network Adjie Alfaraby, mengatakan peluang tiga pasangan calon (paslon) Pilkada DKI Jakarta 2017 sama rata. Jika Pilkada berlangsung dalam dua putaran, ketiga paslon sama-sama berpeluang tersingkir di putaran pertama.

Menurutnya secara umum Paslon pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat, unggul dalam survei elektabilitas. Namun, keunggulan persentase keduanya bersifat tipis jika dibandingkan dengan dua paslon penantang, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Elektabilitas Ahok-Djarot sebanyak 31,4 persen, sementara Anies-Sandiaga sebanyak 21,1 persen dan Agus - Sylviana sebanyak 19,3 persen. Dengan demikian, selisih elektabilitas secara umum bagi ketiga paslon berkisar antara 10 persen - 12 persen," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (4/10).

Berdasarkan hasil survei dalam Pilkada, Pileg maupun Pilpres sebelumnya, satu paslon diprediksi dapat mengungguli lawan-lawannya jika memiliki selisih elektabilitas sekitar 20 persen. Merujuk kepada hasil survei LSI ini, Adjie memprediksikan Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran.

Jika hasil survei di atas tidak mengalami perubahan signifikan dalam waktu empat bulan menjelang pemungutan suara, LSI memprediksi Pilkada Jakarta akan berlangsung selama dua putaran. Sebab, ketiga paslon diperkirakan tidak ada yang mencapai keunggulan di atas 50 persen suara.

Sementara itu, lanjut Adjie, jika melihat peta kategori survei secara spesifik, kekuatan ketiga paslon hampir sama. Pasangan Ahok-Djarot, unggul di kategori pemilih berdasarkan gender dan latar belakang agama. Paslon ini mendapat dukungan sebesar 36,4 persen pemilih perempuan dan 26,4 persen pemilih laki-laki.

Pasangan Anies-Sandiaga memperoleh dukungan pemilih laki-laki sebanyak 20,9 persen dan pemilih perempuan sebanyak 21,4 persen. Pasangan Agus-Sylviana mendapatkan dukungan pemilih laki-laki sebesar 19,5 persen dan pendukung perempuan sebanyak 19,1 persen.

Di kategori pemilih berdasarkan agama, pasangan Ahok-Djarot pun unggul dengan persentase dukungan sebanyak 27,7 persen umat muslim dan 83,3 pemilih non muslim. Psangan Anies - Sandiaga memperolah dukungan sebanyak 22,8 persen warga muslim dan kurang dari lima persen pemilih non muslim.

Pasangan Agus-Sylviana didukung oleh 20,3 persen pemilih ,uslim dan kurang dari lima persen warga non muslim. Sementara itu, berdasarkan kategori pendidikan, pasangan Anies-Sandiaga unggul di segmen pemilih dengan latar belakang pendidikan tinggi dengan perolehan suara sebesar 31,2 persen.

Pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 26 persen dan pasangan Agus - Sylviana mendapat dukungan sebanyak 19,5 persen. Pada kategori pendapatan, pasangan Agus-Sylviana unggul dengan perolehan suara sebesar 21,9 persen dari warga berpenghasilan rendah. Di kategori sama, pasangan Ahok-Djarot mendapat dukungan sebanyak 18,8 persen dan pasangan Anies-Uno mendapat dukungan sebanyak 15,6 persen.

Agus dan Sylviana pun unggul di kategori pemilih pemula (di bawah 19 tahun), yakni sebanyak 33,8 persen. Pasangan Anies-Sandiaga memperolah dukungan sebanyak 30,8 persen dan pasangan Ahok-Djarot sebanyak 27,8 persen.

"Dari pemetaan itu, dapat ditarik kesimpulan jika tiga paslon berpeluang melaju ke putaran kedua Pilkada dan sama-sama dapat tersingkir di putaran pertama Pilkada," ucapnya.

Survei LSI dilaksanakan pada 28 September - 2 Oktober terhadap 440 responden warga DKI Jakarta. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin eror sebanyak 4,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement