Senin 03 Oct 2016 19:22 WIB

Polda Jabar Masih Selidiki Penyebab Banjir di Garut

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Dua warga beraktivitas di lokasi bangunan yang rusak akibat banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Dua warga beraktivitas di lokasi bangunan yang rusak akibat banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Polda Jawa Barat masih melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Garut. Hal ini untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya banjir yang menimbulkan banyak korban jiwa tersebut.

"Tim penyidik dari Polda sudah tiga kali kesana,’’ ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Senin (3/10).

Langkah tersebut untuk menyelidiki penyebab terjadinya bencana banjir.Menurut Yusri, ada dua titik yang diselidiki. Pertama, pengalihan hutan yang diubah menjadi perkebunan rakyat. Kedua yakni adanya tempat wisata di sekitar kawasan tersebut.

Polisi lanjut Yusri, akan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah di Garut dan Perhutani terkait pernasalahan tersebut. Khususnya untuk membahas apakah lahan tersebut hutan lindung atau daerah resapan air.

Selain itu kata Yusri untuk mengkaji masalah perizinan adanya tempat wisata di sana. Sejumlah upaya ini untuk mengungkap penyebab terjadinya banjir.Selain di Garut, sambung Yusri, Polda Jabar juga mencoba memetakan kawasan lainnya di Jabar yang rawan terjadi peralihan fungsi lahan. Pasalnya, tindakan tersebut rawan menyebabkan bencana alam yang menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materiil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement