REPUBLIKA.CO.ID, CIBUBUR -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan meskipun ia telah memutuskan meninggalkan karier militer untuk bergulat di dunia politik, namun jiwa prajurit akan tetap melekat pada dirinya sampai kapan pun.
"Memori bersama prajurit tidak pernah hilang. Sampai kapan pun jiwa saya prajurit, nostalgia itu tentu tidak akan pernah hilang, apalagi saya baru satu minggu meninggalkan dunia militer," ujar Agus saat berbincang dengan media di kawasan Cibubur, Jawa Barat, Senin (3/10).
Dalam dunia militer, dirinya selaku seorang komandan batalyon terbiasa merasakan jatuh-bangun bersama dengan pasukannya. Kenangan tersebut menurut dia, bakal mengisi hatinya hingga selamanya.
"Kami biasa jatuh-bangun sama-sama, berkeringat, tertawa, susah-senang, sakit, gembira sama-sama," katanya.
Bagi Agus keputusan keluar dari jalur militer dan beralih ke dunia politik untuk maju sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, bagaikan perjalanan satu tiket. Tidak ada jalan untuk kembali.
Agus menekankan keputusan itu diambilnya tanpa paksaan dari siapapun, termasuk kedua orang tuanya Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono.
Keputusan itu telah dipikirkannya secara masak, setelah menerima informasi terkait situasi politik di ibukota yang sangat dinamis. Keputusan tersebut diambilnya setelah menjalani shalat istikharah.
"Jadi bukan karena saya frustasi tidak berkembang di tentara lalu lompat pagar. Saya cukup punya prospek baik di militer," ucapnya.
Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka antara lain diurutkan sesuai jadwal pendaftaran ke KPUD DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang didukung PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang didukung Demokrat, PAN, PKB, PPP; serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Gerindra serta PKS.