Senin 03 Oct 2016 12:04 WIB

LIPI: Banyak Negara Asing Berguru Kelautan ke Indonesia

Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SABANG, ACEH -- Kepala Pusat Penelitian Asenografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Dirhamsyah menyampaikan, puluhan negara asing terus berdatangan dan mereka berguru ilmu kelautan ke Indonesia.

"Banyak negara asing datang ke Indonesia dan mereka berguru ke kita tentang pengembangan ilmu kelautan," katanya ketika berkunjung ke Sabang, baru-baru ini.

Dirhamsyah yang turut didampigi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian-LIPI Dr Zainal Arifin menyebutkan, LIPI dalam waktu dekat ini akan mengadakan training pengembangan ilmu kelautan dan pihaknya sudah mengundang puluhan negara asing untuk menghadiri acara training tersebut.

"Kita agendakan pada tanggal 17 Desember 2016 akan ada training kelautan yang dihadiri oleh China, Kamboja, Malaysia, Filiphina, Thailand, Iran, Korea Utara, Banglades, Kongo, Benit, Partai Gadeng dan banyak negara lainnya sudah menyatakan diri ikut training ini," sebutnya.

Ia juga mengatakan, sesuai dengan keterampilan ilmu yang dikuasai LIPI pihaknya siap mendorong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mewujudkan Nawa Cita Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"LIPI punya 20-an profesor yang menguasai ilmu kelautan dan kita harus membuktikan ke dunia bahwasannya Indonesia layak menjadi poros kemaritiman dunia dan kita sudah sangat layak menjadi poros kemaritiman dunia," sebutnya.

Artinya, Indonesia sudah sangat layak dan pantas menjadi poros kemaritiman dunia. Dan ia mengimbau kepada segenap generasi bangsa untuk terus mendalimi ilmu kelautan. "Negara-negara asing itu sangat respek dengan Indonesia dan sudah saatnya kita berkompetitor dengan negara-negara asing," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement