REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menolak rencana pembelian alat fitnes di DPRD Kota Bandung. Anggaran pembelian alat fitnes mencapai Rp 700 juta. Dedi pun menginstruksikan anggota DPD Golkar Kota Bandung untuk ikut menolak rencana tersebut. Menurutnya, anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih diperlukan bagi masyarakat.
"Kami instruksikan jajaran fraksi Golkar menolak anggaran tersebut, dan agar dialihkan untuk peningkatan makanan tambahan bagi petugas kebersihan Kota Bandung," kata Dedi seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/9).
Dedi menilai alokasi anggaran untuk alat fitnes tersebut bertentangan dengan prinsip prioritas dan rasa keadilan masyarakat. Apalagi anggaran belanja tersebut tidak bermanfaat sama sekali untuk warga Kota Bandung.
Bupati Purwakarta ini mengatakan rencana tersebut tidak sesuai dengan prinsip yang dianut Partai Golkar. "Dengan semangat siliwangi sebagai prinsip dasar perjuangan Partai Golkar, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Sebelumnya DPRD Kota Bandung mengajukan pembelian alat fitnes sebesar Rp 700 juta. Hal tersebut diketahui dari dokumen penawaran di website LPSE Kota Bandung, tertulis ada 54 perusahan yang menjadi peserta lelang dengan nilai pagu paketnya sebesar Rp 700 juta. Namun, hanya satu peserta yang menuliskan harga penawaran, yaitu Rp 697.711.850.