REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga pasangan calon (Paslon) gubernur dan Wagub akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Saat ini, masing-masing pasangan Cagub dan Cawagub tengah mempersiapkan strategi yang akan digunakan untuk kampanye Pilkada yang akan dimulai pada akhir Oktober mendatang.
Pengamat politik Vishnu Juwono memprediksi tiga Paslon akan mengusung strategi berbeda-beda untuk menang. Menurutnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan menggunakan apa yang telah dicapai dan cara yang sama seperti saat mereka memimpin Jakarta.
"Jadi memang saya lihat tiga kandidat ini mempunyai pola yang beda. Ahok akan menunjukan pola kontradiktif seperti biasanya," ujarnya di Jakarta.
Sementara, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam pertarungan politik ini akan memanfaatkan simpatik publik terhadap Anies. Menurut Vishnu, pencopotan Anies saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut dapat menjadi senjata utama untuk menang.
"Anies dan Sandi adalah pasangan favorit untuk melawan pasangan petahana. Anies ada satu keunikan, pencopotan Pak Anies menimbulkan simpatik publik," ucap staff pengajar FISIP UI tersebut.
Vishnu menduga kedua pasangan ini tidak jauh berbeda dengan strategi politik yang dilakukan mantaan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Mungkin beliau (Anies-Sandiaga) memanfaatkan pola ini sebagai pola politik seperti Pak SBY saat Pilpres 2004," katanya.
Sedangkan Paslon terakhir, yakni pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana murni, menurut Vishnu, juga tidak bisa diremehkan begitu saja. Apalagi, pasangan ini merupakan pasangan dari poros Cikeas.
"Agus itu juga memiliki peluang besar karena di satu sisi karir militernya menanjak naik. Apalagi dia merupakan putra SBY yang memiliki karir politik bagus. Di balik itu SBY juga telah memikirkan strategi untuk pilkada 2017," katanya.