Kamis 29 Sep 2016 16:33 WIB

Penyakit TBC Masih Jadi Permasalahan di Kabupaten Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAB. BANDUNG -- Penyakit Tubercolosis (TBC) masih menjadi permasalahan di Kabupaten Bandung. Sebab, hingga saat ini masih banyak warga yang menderita penyakit tersebut salah satunya di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.

Bahkan, tidak jarang akibat pengobatan yang terlambat atau tidak konsisten, menyebabkan penderita TBC banyak yang meninggal. Koni Sapta Wulan, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung mengatakan kasus TBC di wilayah tersebut relatif masih banyak. Bahkan, akibat penyakit menular tersebut menyebabkan warga banyak yang meninggal.

"Puluhan warga di Desa ini masih ada yang terkena penyakit TBC dan tersebar di 14 RW bahkan menyebabkan kematian," ujarnya kepada wartawan di Kabupaten Bandung, Kamis (29/9).

Sejak 2006 hingga saat ini, ia menuturkan sudah sering dan masih mengantarkan warga penderita TBC ke rumah sakit. Penyebab masih adanya warga yang terkena TBC karena kondisi lingkungan yang tidak bersih, rawan banjir dan debu akibat dari banyaknya usaha pembuatan batu bata merah di sana.

Menurutnya, tiga tahun terakhir terdapat satu keluarga terdiri dari Suami-Istri dan dua orang anak di RW 06 satu per satu meninggal dunia akibat penyakit TBC. Di wilayah RW 10, 14 dan 3 serta RW lainnya terdapat warga yang meninggal akibat kasus tersebut. "Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih rendah. Terutama menyangkut masalah kondisi lingkungan," ungkapnya.

Dirinya menambahkan keberadaan Puskesmas di Desa Tegalluar untuk melayani para penderita TBC masih minim. Sebab, para petugas akan bertindak memberikan penyuluhan apabila kejadian sudah terjadi. Oleh karena itu diharapkan para petugas Puskesmas lebih aktif memberikan penyuluhan.

Koni mengatakan dari seluruh warga yang pernah diantarkan ke Rumah Sakit banyak yang sembuh namun juga banyak yang meninggal karena terlambat berobat. Penyakit menular ini menyerang tidak hanya kepada orang tua namun anak-anak juga.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Riantini mengklaim seluruh Puskesmas di Kabupaten Bandung sudah siap untuk memberikan pengobatan bagi para penderita TBC. "Semua petugas, perawat dan dokter sudah siap dalam penanganan penyakit TBC serta analis yang sebagian sudah terlatih," ujarnya kepada wartawan, Kamis (29/9).

Namun, menurutnya, para korban meninggal akibat penyakit TBC yang berada di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojong Soang harus dipastikan terlebih dahulu apakah mereka meninggal akibat penyakit tersebut. Ia menuturkan, pihaknya akan segera mendatangi tempat tersebut untuk mengecek kondisi kesehatan para warga apakah terkena penyakit TBC melalui pemeriksaan dahak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement