REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Organisasi film pendek, Minikino akan mengadakan 2nd Minikino Film Week. Ini adalah sebuah festival film pendek internasional yang akan diputar di 11 tempat dari pantai utara hingga selatan Bali, yaitu di Badung, Karangasem, Gianyar, Buleleng, dan Kota Denpasar.
Perwakilan Minikino, Tria Nin mengatakan Minikino mengajak masyarakat untuk memikirkan kembali tontonan mereka. Masyarakat juga perlu dirangsang berpola pikir kritis, belajar mendengar, dan mengemukakan pendapat.
"Budaya hanya bisa berkembang melalui keterbukaan dan pertukaran, bukan dengan cara isolasi atau menutup diri," katanya, Kamis (29/9).
Pesan ini, kata Tria disampaikan Minikino di berbagai kegiatan seminar, workshop, pemutaran film pendek, dan diskusi. Minikino memberi informasi dan panduan batas usia menonton. Ini akan menciptakan ruang temu yang nyaman bagi masyarakat umum yang sekadar ingin mendapatkan hiburan, atau bagi penggemar film dan film pendek khususnya.
Terhitung sebanyak 6.557 karya film pendek didaftarkan dalam festival ini. Proses seleksi ketat menghasilkan 158 karya film pendek mewakili 68 negara.
Film-film pendek ini, kata Tria dimasukkan ke dalam beberapa kelompok program dengan subtema, baru ditayangkan pada penonton.
Minikino membawa Indonesia bergabung dalam jaringan S-Express. Ini adalah jaringan kerja sama berbentuk pertukaran program film pendek di Asia Tenggara yang digelar setiap tahunnya sejak 2004.
S-Express juga memberi gambaran pencapaian produksi film pendek secara umum di wilayah regional ASEAN. Ada enam negara yang terlibat tahun ini, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.