Kamis 29 Sep 2016 14:17 WIB

Angka Kekerasan kepada Anak di Kabupaten Bandung Terus Meningkat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Angga Indrawan
Kekerasan pada anak (ilustrasi).
Foto: wikipedia
Kekerasan pada anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung mengungkapkan data kekerasan terhadap anak periode Januari-September 2016 sudah mencapai 76 kasus. Diperkirakan kasus tersebut akan terus meningkat hingga akhir Desember mendatang. 

"Kekerasan terhadap anak banyak. Bahkan diperkirakan akan terus meningkat," ujar Kepala Bidang Perlindungan Anak BKBPP Kabupaten Bandung, Haslili Lindayani, Kamis (29/9).

Ia menuturkan, bentuk kekerasan yang dialami anak paling banyak pelecehan seksual dan kekerasan fisik seperti penganiayaan serta penelantaran anak. Kasus-kasus yang muncul banyak terjadi di lingkungan keluarga dan rumah serta sekolah. Menurutnya, kasus kekerasan terhadap anak tersebar di berbagai tempat seperti di wilayah Kecamatan Soreang, Kecamatan Ciwidey, dan saat ini yang tengah ditangani kasus kekerasan anak di Kecamatan Solokan Jeruk. 

"Kasus kekerasan terhadap anak seperti pencabulan memiliki beragam motif. Karena ada kasus pedofilia dari dewasa terhadap anak dan antara anak-anak," ungkapnya. 

Haslili menambahkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak terus dilakukan dengan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di tingkat Kecamatan, Desa hingga RW di Kabupaten Bandung. Menurutnya, upaya yang dilakukan terus mengalami perkembangan yang bagus. Sebab, kesadaran masyarakat untuk mengurangi resiko dan melaporkan tindak kekerasan terhadap anak semakin banyak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement