Rabu 28 Sep 2016 19:21 WIB

JPO Pasar Minggu Roboh karena Pemasangan Papan Reklame

Jembatan penyebrangan orang (JPO) di Pasar Minggu ambruk pada Jakarta, Sabtu (24/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jembatan penyebrangan orang (JPO) di Pasar Minggu ambruk pada Jakarta, Sabtu (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terungkap sudah penyebab robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, robohnya JPO Pasar Minggu disebabkan pemasangan papan  reklame yang tidak sesuai dengan konstruksi jembatan.

Oleh karena itu, tegasnya, nantinya harus dilihat secara keseluruhan apakah reklame bisa dipasang atau tidak. "Penilaian tim khusus tersebut menyebutkan, papan reklame tidak dipasang di konstruksi penyangga, melainkan pada plat jembatan. Hal tersebut mengakibatkan ketika angin kencang menerpa, papan reklame tidak mampu menahan terpaan angin sehingga ambruk," katanya

Atas kondisi tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan menyempurnakan standar pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), menyusul robohnya JPO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu.

"Kami akan sempurnakan standar dan lainnya. Hari ini (28/9) kita undang ahli konstruksi jembatan dan 22 Kepala Dinas Bina Marga untuk membahas penyempurnaan Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan untuk pejalan kaki di perkotaan yang sudah ada agar kejadian serupa tak terulang," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Rabu (28/9).

Ia juga mengatakan, bahwa kewenangan pemasangan JPO berbeda-beda. Bila berlokasi di jalan nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat, di jalan provinsi menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan seterusnya. Untuk itu Kementerian PUPR sebagai pembina penyelenggaraan jalan di Indonesia akan membuat standar dan regulasi yang jelas untuk pemasangan dan pemeliharaan JPO.

"Yang bisa kami lakukan membuat standar yang jelas, regulasi yang jelas kemudian bagaimana itu dipasangnya dan pemeliharaannya seperti apa pengecekannya, itu yang akan kami dorong. Apabila pemda tidak ada tenaga ahli, kita akan sediakan tenaga ahlinya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement