REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu sudah selesai dibongkar selama tiga hari yang lalu. Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan mulai membangun JPO dengan desain futuristik milenial dan kearifan lokal budaya Betawi pada akhir April nanti.
"Kalau desain Pasar Minggu itu futuristik milenial dan mengandung kearifan lokal. Artinya kan disana itu ada budaya Betawi nanti ikon budaya Betawi masuk ke itu tapi dibuat milenial kayak di Sudirman," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
Ia mengatakan, nantinya akan ada desain bergelombang dengan gaya etnik Betawi. Pencahayaan juga akan dibuat seperti JPO Gelora Bung Karno (GBK) dan JPO Bundaran Senayan yang bisa berubah warna.
Pekerja saat membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang rusak di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (6/4) dini hari. Pembongkaran itu dilakukan untuk proyek revitalisasi JPO pada Mei mendatang yang nantinya akan didesain dengan gaya futuristik menggunakan dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Hari menuturkan, setiap JPO akan memiliki ciri khas tersendiri yang memberikan pengalaman baru bagi masyarakat yang melintasinya. Ia pun mengatakan, demi keamanan dan kenyamanan JPO akan dilengkapi kamera pengawas (CCTV) serta lift.
"Ada Pasar Minggu juga CCTV, liftnya juga. Yang mantau otomatis sudah masuk ke Jakarta Smart City nanti kita bisa lihat. Untuk perawatan keamanan itu juga kita minta Satpol PP, pengamanannya," kata dia.
Ia menambahkan, biaya pembangunan JPO Pasar Minggu melalui dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari pihak swasta. Selain itu, Dinas Bina Marga juga akan membangun JPO di Jembatan Gantung Daan Mogot, Jakarta Barat.
"Dari biaya KLB Senayan juga dari BKN. Sisa sekitar tahun kemarin Rp 60 miliar. Ditambahkan ke JPO Pasar minggu. Nanti juga sama di Thamrin," tutur Hari.
Sementara empat JPO lainnya juga direncanakan akan dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Akan tetapi, Hari belum meginformasikan lebih detail mengenai hal itu.