REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sudah dipastikan tidak masuk dalam daftar kandidat yang ikut bertarung pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Padahal, sosok perempuan yang akrab disapa Risma itu sebelumnya mendapat penerimaan yang cukup besar di kalangan masyarakat Ibu Kota.
Bahkan, sejumlah komunitas pendukung Risma juga sempat dibentuk oleh warga Jakarta, jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI membuka pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada 21 September lalu.
Beberapa di antara komunitas itu adalah Jaklovers (Jakarta Love Risma) dan Aliansi Masyarakat untuk Risma (Amaris). Salah satu deklarator Amaris di kawasan Pejagalan Jakarta Utara, Ayatullah Khamaini mengatakan, tidak jadinya Risma maju dalam Pilgub DKI mendatang membuatnya merasa kecewa.
"Kami selaku rakyat kecil yang ada di Pejagalan ini sudah menaruh harapan besar kepada Bu Risma. Tapi tidak ada satu pun parpol yang berani mengusungnya," ujar Ayatullah kepada Republika.co.id, Selasa (27/9).
Meski merasa kecewa, kata dia, para pendukung Risma yang tergabung dalam Amaris tetap optimistis menatap Pilkada DKI 2017. Mereka pun mulai mempertimbangkan untuk mengalihkan dukungannya kepada kandidat nonpejawat, terutama kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Dari bisik-bisik tetangga yang saya dengar, mayoritas pendukung Bu Risma di Pejagalan ini tampaknya bakal memberikan dukungan mereka kepada Sandi (Sandiaga), walau ada juga beberapa warga yang tampaknya tertarik dengan figur Agus Harimurti," tutur Ayatullah.
Pilkada DKI 2017 memunculkan tiga pasangan cagub-cawagub. Yang pertama adalah pasangan pejawat Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) yang diusung oleh empat parpol, yaitu PDI Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Pasangan selanjutnya adalah Anies Baswedan dan Sandiaga S Uno (Anies-Sandiaga) yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara pasangan terakhir adalah Agus Harimurti dan Sylviana Murni (Agus-Sylviana) yang diusung oleh empat parpol 'Koalisi Cikeas', yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).