REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur menggalakkan gerakan donor darah di kalangan siswa sekolah menengah atas untuk mengamankan stok darah di daerah ini. "Ini bagian dari strategi dan jaminan terhadap stok darah sehingga siswa SMA atau sederajat bisa donor," ujar Ketua PMI Jatim Imam Utomo ketika ditemui usai penerimaan penghargaan dan lencana dari Gubernur Jatim kepada pendonor 75 kali di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Senin (26/9).
Sebagai bentuk keseriusan, pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Dinas Pendidikan untuk menyukseskan gerakan dan program tersebut. Tidak itu saja, dia mengatakan sejumlah upaya mengamankan stok darah juga dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain kerja sama dengan berbagai lembaga atau instansi, baik pemerintah maupun swasta, serta perguruan tinggi.
Mantan Gubernur Jatim itu menyampaikan, jumlah produksi darah di Jatim pada 2015 sebanyak 904.017 kantong darah atau 2,33 persen dari total penduduk setempat. Sehingga memenuhi target nasional yang dicanangkan Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, yaitu sebesar dua persen dari total jumlah penduduk dari setiap provinsi se-Indonesia.
Sedangkan, pemakaian darah pada 2015 adalah 651.344 kantong dan kelebihan 256.673 kantong, yang kemudian dikirimkan ke daerah-daerah lain. Ia juga mengatakan bahwa yang menjadi permasalahan selama ini adalah peralatan unit transfusi darah (UTD) harus sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).
"Saya sudah menyurati dan mengimbau wali kota/bupati untuk menyediakan peralatan standar bagi UTD. Sebab bila tidak, darah yang disimpan menjadi kurang memenuhi standar," katanya.
Di Jatim sendiri, dia mengatakan saat ini terdapat lima UTD kabupaten/kota yang dinilai oleh WHO sudah setingkat provinsi dari segi sumber daya manusia dan peralatan. Kelima UTD itu berada di Sidoarjo, Jember, Kota Malang, Kota Madiun dan Kota Surabaya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo memberikan penghargaan berupa piagam dan Lencana 2016 kepada 502 orang pendonor darah karena telah donor lebih dari 75 kali. "Saya bersyukur ada kumpulan orang-orang baik seperti Anda semua sebagai pejuang kemanusiaan. Kegiatan ini termasuk 'PMA' atau penanaman modal akhirat. Jadi, apa yang bapak/ibu lakukan Insya Allah menjadi amalan baik di akhirat kelak," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, di sela sambutannya.