REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) membangun sanitasi dan tempat mandi, cuci, kakus (MCK) darurat di lokasi pemukiman warga yang terkena dampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. PMI menyatakan siap membantu mengatasi berbagai permasalahan dan kebutuhan warga pascabanjir bandang Garut.
"Iya kita bikin MCK portable dari bambu dan terpal," kata Kepala Markas PMI Jawa Barat Erlan Suherlan, Ahad (25/9).
Erlan mengatakan, MCK ini memang dibuat sederhana tapi bisa membantu masyarakat buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Ia mengatakan banyak persoalan yang dialami warga korban banjir bandang, yakni kebutuhan dasar logistik, tempat tinggal sementara, MCK, dan air. Erlan mengatakan PMI membuat delapan MCK darurat di perkampungan warga yang dilanda banjir bandang.
"Kenapa portable karena di tanah orang takutnya nanti marah tanahnya dipakai atau nanti karena ditanahnya dia dipakai dia sendiri aja," katanya.
Menurut dia, penyediaan MCK darurat merupakan hal yang penting untuk memberikan kenyamanan masyarakat dan menjaga kesehatan mereka pascabanjir.
Erlan mengatakan, setiap harinya PMI menerjunkan enam mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter untuk memenuhi dan menyuplai pasokan di pemukiman warga.
"Sementara di Sumedang kami membuat tower air semi permanen," katanya.
Selain banjir bandang di Garut, longsor juga terjadi di Sumedang. Longsor mengakibatkan tiga rumah dan satu mushalla hancur serta 200 rumah terdampak di Dusun Ciherang, dua rumah tertimbun di Dusun Cimareme dan 100 orang mengungsi di Dusun Babakan Gunasari.