REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai strategi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempatkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur (Cagub) dan Sandiaga Uno sebagai Cawagub sudah tepat. Anang yakin pasangan tersebut mampu menandingi pasangan Cagub pejawat Ahok-Djarot.
"Menurut saya ini formasi terbaik saat ini. Mereka (koalisi Gerindra-PKS) memposisikan Anies-Sandiaga untuk melawan kekuatan Ahok-Djarot," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (24/9).
Anang menjelaskan sosok Anies yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bisa menandingi kekuatan Ahok yang selama ini sudah terbangun. Berbeda jika Gerindra dan PKS tetap memaksakan Sandiaga berpasangan dengan Mardani Ali Sera, karena secara popularitas masih di bawah pasangan Ahok dan Djarot.
Ia melanjutkan, dengan majunya Anies-Sandiaga ditambah Agus Yudhoyono-Sylviana sebagai calon penantang Cagub pejawat, maka pilihan warga DKI Jakarta di Pilkada semakin beragam. Anang menilai Anies-Sandiaga punya peluang besar mengalahkan Ahok-Djarot.
"Apabila mereka (Warga DKI Jakarta) melihat ke depan dan berpikir secara rasional maka pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa mendulang banyak suara dibanding kedua pasangan lainnya. Namun apabila mereka berpikir secara pragmatis dan hanya melihat Jakarta dari segi fisiknya saja, maka Ahok-Djarot yang bakal berjaya," katanya.
Seperti diketahui, ada tiga pasangan bakal Cagub dan Cawagub yang telah resmi mendaftar ke KPU DKI Jakarta. Pasangan pertama adalah Ahok-Djarot yang merupakan pejawat dan diusung oleh PDIP, Hanura, Nasdem dan Golkar.
Pasangan kedua adalah Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN. Terakhir adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung oleh Koalisi Kertanegara yang terdiri dari Gerindra dan PKS.