Sabtu 24 Sep 2016 06:26 WIB

KAMMI Jakarta Ajak Pemuda Pilih Gubernur yang Ogah Sakiti Rakyat

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Calon gubernur DKI Anies Baswedan (kiri)
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Calon gubernur DKI Anies Baswedan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Perkembangan pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017 yang kini telah memasuki tahapan pendaftaran calon pasangan menimbulkan beragam reaksi.

Ada tiga pasangan calon yang akan berlaga di pilgub DKI, yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi), serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

Kehadiran tiga pasangan tersebut membuat warga DKI mempunyai banyak pilihan. Untuk itu, warga DKI, khususnya anak muda diharapkan ikut berpartisipasi dalam pencoblosan dan jangan sampai tidak memilih alias golput.

"Anak muda penentu masa depan bangsa, dibutuhkan peran aktif anak muda untuk perbaikan Jakarta ke depan," ujar Ketua Umum Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DKI Jakarta Abi Subhan Rachmat kepada Republika.co.id, Jumat (23/9) malam.

Menurut dia, pemimpin yang layak didukung anak muda Jakarta adalah yang Pancasilais, cerdas, berakhlak, tidak menyakiti hati rakyat (wong cilik), dan santun dalam bertutur kata.

Abi menyayangkan terpecahnya suara Koalisi Kekeluargaan. Ia menilai ada kekuatan besar yang sejak lama terus mencari cara untuk memecah belah umat Islam, khususnya di DKI Jakarta. Dia mengajak umat Islam bersatu melawan calon pejawat (incumbent), meskipun saat ini pasangan penantang Ahok sudah terbelah menjadi dua.

Dinamika politik yang begitu cepat terjadi harus dipahami betul oleh masyarakat. Terutama kaum muda Muslim, yang harus cerdas dan dicerdaskan dalam mencerna berita. “Karena dikhawatirkan mereka rawan propaganda kampanye Ahok sebagai sosok yang tegas, bersih dari korupsi. Padahal itu sebaliknya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement