REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) dengan memakai penutup wajah serta bersenjatakan parang, katapel, dan anak panah menyerang Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar serta merusak fasilitas propertinya.
"Kami akan menyelidikinya, apa motif penyerangan di Fakultas Sastra ini. Anggota akan kami sebar sambil mengumpulkan bukti-buktinya," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Rusdi Hartono ketika meninjau kampus UNM, Rabu (21/9).
Berdasarkan infomasi yang diterimanya, penyerangan Fakultas Bahasa dan Sastra itu terjadi sekitar pukul 19.00 WITA atau setelah shalat mahrib yang membuat sejumlah mahasiswa lari berhamburan.
Dalam penyerangan itu, sejumlah fasilitas dan properti tidak luput dari sasaran para penyerang, bahkan panggung kesenian di bengkel seni FBS itu dibakar oleh mereka. Sebagian properti lainnya juga ada yang dirusak dengan menggunakan parang serta beberapa barang milik mahasiswa FBS di sekitar panggung itu ikut terbakar.
Beberapa mahasiswa menceritakan bahwa kejadiannya berlangsung cepat. Mereka langsung masuk dengan membawa senjata tajam serta mengenakan penutup wajah. Para mahasiswa FBS juga yang melihat kejadian itu ikut menyelamatkan diri sambil menunggu rekan-rekannya yang lain berkumpul sebelum anggota kepolisian tiba di lokasi kejadian.
Anggota Polsek Tamalate dibantu anggota Sabhara Polrestabes Makassar ikut turun ke lokasi dan langsung melakukan penyisiran di sejumlah ruangan, khususnya di Fakultas Teknik UNM.
Dalam penyisiran itu, polisi menemukan senjata tajam, seperti parang, anak panah, katapel, dan palu di Sekeretariat Mahasiswa Fakultas Teknik. Diketahui antara mahasiswa Fakultas Teknik dan FBS selama lebih dari 10 tahun sering bentrok dan tidak sedikit barang-barang properti mahasiswa yang dirusak akibat kejadian itu.