Rabu 21 Sep 2016 11:37 WIB

Dua Kubu di Pilgub DKI, Kampanye SARA dan Etnisitas Makin Kuat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego memprediksi kampanye dengan materi SARA, primordial dan etnisitas akan semakin kuat dan kecang terjadi di Pilkada DKI Jakarta, bila benar potensi dua kubu antara pertahana (pejawat) dan penantang.

"Bila hanya dua pasangan, kampanye sentimen primordial dan etnisitas pasti akan lebih kuat terjadi," kata dia Selasa (20/9).

Dalam praktik demokrasi hal itu biasa. Selama masing-masing kubu menjaga sikap kedewasaan berpolitik. Karena itu ia berharap masyarakat Jakarta, agar tetap ikut dewasa dalam proses politik di Jakarta ini. "Termasuk jangan ikut terpancing dan menyebar luaskan perang kampanye hitam, dan lainnya," ujarnya.

Ia meyakini masyarakat dan pemilih di Jakarta bukan seperti daerah lain. Sudah sangat rasional. Ketika muncul satu kampanye hitam, menurutnya, itu biasa saja, sebagai letupan atau produk sampingan dari kampanye.

Namun ia juga berharap kepada semua pasangan calon, agar tetap berkomunikasi dan berkamanye secara baik, tertib dan dewasa. Komunikasi yang baik ini harus tetap dijaga dan dibangun oleh siapa pun, termasuk oleh pemenang sekalipun.

"Saya kira makin lama akan lebih baik, bila ada jalinan komunikasi kembali nantinya antara pihak yang berseberangan. Walaupun hal itu tidak mudah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement