REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi menunjuk Ahok dan Djaror sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, alasan penunjukan kedua nama tersebut bukan tanpa alasan.
Setidaknya ada empat alasan yang membuat partai berlambang banteng moncong putih itu merasa Ahok-Djarot layak pimpin Jakarta. Pertama, kata Hasto, Ahok berstatus sebagai pejawat yang diyakini akan mampu meneruskan kepemimpinan Jokowi yang juga diusung PDIP di Pilkada DKI 2012.
"Basuki Tjahaja Purnama konsisten menjalankan tugas sebelumnya yang sudah menjadi komitmen Jokowi-Ahok pada 2012 lalu," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) malam.
Hasto berpendapat, pasangan Ahok-Djarot juga memiliki nilai-nilai kebangsaan dan komitmen menjalankan ideologi Pancasila. Nilai-nilai tersebut merupakan dasar negara yang bersifat final. "Nilai-nilai itu penting dalam menjalankan nawa cita yang sudah dikomitmenkan pasangan Jokowi-Ahok," terang Hasto.
Hasto juga meyakini, pasangan Ahok-Djarot akan mampu meneruskan visi-misi Jakarta Baru yang diusung Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Keyakinan tersebut berdasar pada hasil survei yang konsisten menunjukan kepuasan publik pada kepemimpinan Ahok.
"Hasil survei menunjukan tingkat kepuasan publik Masyarakat DKI konsisten terhadap kinerja mereka," ucap Hasto.