REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Sukabumi dinilai masih rendah. Fakta ini ditindaklanjuti Pemkab Sukabumi dengan menggiatkan upaya peningkatan konsumsi ikan.
"Dalam beberapa tahun terakhir sudah dilakukan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan)," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir kepada Republika.co.id Selasa (19/9).
Gerakan ini melibatkan sejumlah elemen masyarakat. Misalnya melalui program tim penggerak PKK, Posyandu dan peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS).
Program peningkatan konsumsi ikan ditujukan kepada anak-anak di sekolah. Namun diakui Kodir, program Gemarikan ini masih terkendala dengan terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah.
Meski demikian, setiap tahunnya ditargetkan tingkat konsumsi ikan warga Sukabumi mengalami peningkatan. Data yang ada menyebutkan, tingkat konsumsi ikan masyarakat Sukabumi dalam beberapa tahun terakhir baru mencapai 23 kilogram per kapita per tahun. Sementara rata-rata target nasional mencapai 33 kilogram per kapita nasional.
Kodir mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan warga Sukabumi khususnya yang berada di wilayah tengah seperti Jampag masih rendah. Sementara itu warga yang ada di pesisir selatan Sukabumi seperti Kecamatan Palabuhanratu tingkat konsumsi ikannya cukup tinggi.
Fenomena ini dikarenakan wilayah selatan Sukabumi terkenal sebagai penghasil ikan laut seperti cakalang, tuna, dan layur. Di sisi lain, warga di utara Sukabumi kata dia, tingkat konsumsi ikan khususnya budidaya ikan air tawar cukup tinggi seperti lele, mas, dan lele.