Jumat 16 Sep 2016 16:48 WIB

Pengawasan Kemenkominfo Dinilai Lemah terhadap Aplikasi LBGT

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Aplikasi gay (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aplikasi gay (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid manyatakan, peredaran aplikasi LGBT yang bersama Blued hingga membuka lowongan Kerja ke masyarakat luas, merupakan upaya kaum LGBT secara sungguh-sungguh dan fokus dengan perencanaan yang matang menancapkan fahamnya dalam budaya Indonesia.

Menurutnya, mereka bahu-membahu, kompak, dan solid di antara seluruh pendukungnya melancarkan aksinya. "Gerakan mereka jelas-jelas tidak mendapat tempat dalam negara dengan dasar Pancasila," katanya.

"Karena itu kita juga bangsa Indonesia harus punya komitmen dan kerja yang lebih sungguh-sungguh dari mereka dalam mengatasi semua aksi mereka," kata Sodik di Jakarta, Jumat (16/9).

Apalagi, lanjut dia, di Indonesia punya landasan nilai-nilai dasar dan legalitas untuk menolak LGBT. Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai hal, yakni pembinaan, pengawasan, rehabilitasi, dan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat.

"Terkait iklan tadi, maka hal ini akibat kelalaian dan kelengahan Kemenkominfo yang bisa jadi lengah karena komitmen yang lemah," kata Sodik.

Karena pemerintah masih lemah, lanjut dia, maka kepada aktivitas dan masyarakat anti-LGBT diharapkan pengawasannya baik kepada kinerja pemerintah juga kepada manuver LGBT di lapangan. "Tentu pengawasan dan pencegahan dengan cara-cara yang legal," kata Politikus Gerindra tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement