Kamis 15 Sep 2016 06:21 WIB

Hubungan PDIP dan Ahok Terganjal Masalah Kesetiaan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ( ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumor yang menyebutkan PDI Perjuangan tidak bakal mengusung pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI 2017 semakin kencang berembus di berbagai media, akhir-akhir ini. Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menilai hal itu bukan sesatu yang mustahil terjadi.

Menurut dia, PDIP dalam pertarungan elektoral, sudah tentu merekrut calon kepala daerah yang mumpuni, memastikan integritas, konsistensi, dan kapabilitas. “Output-nya terjadi pergeseran elektoral dari swing voter menjadi real voter. Tidak ada tempat bagi kandidat dengan loyalitas ganda, karena dalam perspektif kekinian PDIP, gubernur adalah petugas partai,” kata Pangi kepada Republika.co.id, Rabu (14/9).

Dia mengatakan, loyalitas Ahok terhadap partai selama ini patut dipertanyakan karena sosok mantan bupati Belitung Timur itu terkenal dengan aksi ‘kutu loncatnya’. Konsistensi Ahok selaku pejabat daerah juga layak dipersoalkan setelah ia menolak izin cuti selama masa kampanye Pilgub DKI.

“Padahal publik tahu, Ahok sebelumnya yang paling ngotot memaksa Gubernur Fauzi Bowo untuk mundur dan izin cuti pada Pilkada DKI 2012,” katanya.

Pangi berpendapat, sikap inkonsistensi dan loyalitas ganda yang dipentaskan Ahok ke ruang publik sudah dipastikan bakal mengubah persepsi elektoral. Hal itu ditunjukkan oleh pergerakan elektibilitas dan aproval rating (tingkat kepuasan) masyarakat Jakarta terhadap Ahok yang semakin hari semakin menurun.

Dia menambahkan, ketidaksukaan para kader PDIP di akar rumput pada Ahok, bukan sebuah cerita yang mengada-ngada. Jika dilihat secara luas, kata Pangi, PDIP cukup memiliki posisi sebagai organisasi politik yang mewakili artikulasi dan kehendak rakyat.

“Adanya penolakan yang kuat dari kader dan pengurus PDIP menjadi alasan paling logis bagi partai itu untuk tidak mengusung Ahok pada Pilgub nanti.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement